asikinfo.com

Seputar Informasi Menarik Pilihan

Bisnis

Kementerian PUPR: HUNI Tingkatkan Kompetensi UMKM Bidang Konstruksi

Kementerian PUPR: HUNI Tingkatkan Kompetensi UMKM Bidang Konstruksi

Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian PUPR, Nicodemus Daud menjelaskan, saat ini pemerintah tengah gencar meningkatkan kompetensi UMKM, termasuk UMKM di bidang konstruksi. Hal tersebut disampaikan Nico di sela acara Business Matching tahap III saat menemui perwakilan Himpunan Usahawan Mikro Kecil Menengah Bangunan Nasional Indonesia (HUNI). Nico menjelaskan, hal itu sebagai salah satu langkah percepatan pembangunan dan penggerak roda perekonomian nasional. Upaya yang kini tengah dilakukan adalah menerapkan kebijakan penggunaan tenaga kerja konstruksi yang bersertifikat dalam setiap pembangunan. Hal ini merujuk pada UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.

“HUNI sebagai sebuah organisasi berbadan hukum harus bisa mengayomi seluruh anggotanya dengan meningkatkan kesejahteraan dan keahlian mereka. Lebih aktif mengedukasi dan memberdayakan setiap anggotanya," tutur Nico dalam keterangannya, Senin (6/6/2022). Setiap tenaga kerja konstruksi, menurut Nico, harus memiliki keahlian khusus, misalnya tenaga kerja pemasangan rangka dan atap baja ringan, Aladin atau atap lantai dinding, dan lain lain. "Keahlian dari masing masing anggota HUNI inilah kemudian yang harus dilengkapi dengan sertifikat kompetensi kerja konstruksi," tutur Nico.

Ia menambahkan, Kementerian PUPR kini tengah merancang Peraturan Menteri (Permen) yang merupakan turunan dari UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi jo UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dalam rancangan ini, akan diatur terkait pengawasan terhadap setiap proyek pembangunan infrastrutur baik pemerintah maupun swasta yang mewajibkan penyedia untuk menggunakan tenaga konstruksi bersertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga yang telah ditentukan. Pemerintah daerah nantinya yang akan menjalankan fungsi pengawasan dalam peraturan tersebut. Ketua Umum HUNI, Sudrajat mengatakan, sekitar 1.000 tenaga kerja konstruksi dari ribuan anggota HUNI yang tersebar di seluruh Indonesia saat ini sudah mengantungi sertifikat kompetensi tenaga konstruksi yang dikeluarkan oleh LPJK.

Namun memang diakui, saat ini sebagian besar anggota HUNI memiliki latar belakang sebagai aplikator (tenaga konstruksi pemasang) baja ringan, baik itu rangka atap, rangka dinding, genteng metal maupun rumah instan yang berbasis baja ringan. "HUNI berdiri atas dasar kepedulian sesama pekerja konstruksi di berbagai pelosok negeri. Misi kami adalah meningkatkan daya saing UMKM, khususnya tenaga kerja konstruksi di tanah air," tutur Sudrajat. HUNI, ucap Drajat, berdiri untuk mewadahi para tenaga kerja konstruksi secara umum yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Ketika disebut pekerja konstruksi, tentunya akan banyak keahlian masing masing.

"Ada yang spesialis sebagai tukang batu, baja ringan, semen, dan lain lain. Sasaran HUNI adalah meningkatkan sumber daya keahlian mereka yang bergerak di bidang bidang ini. Keahliannya ditingkatkan lagi," imbuhnya.

Share this post

About the author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *