Emas telah lama dianggap sebagai aset safe haven yang stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dalam beberapa tahun terakhir, harga emas terus mengalami kenaikan yang signifikan, memecahkan rekor demi rekor. Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan harga emas terus melambung tinggi? Pelajari lebih lanjut, artikel kali akan mengulas lima faktor utama yang mendorong lonjakan harga emas secara global.
1. Ketidakpastian Ekonomi Global
Salah satu faktor terbesar yang memengaruhi naiknya harga emas adalah ketidakpastian ekonomi global. Ketika kondisi ekonomi dunia tidak stabil, seperti saat terjadi krisis keuangan, perlambatan ekonomi, atau konflik geopolitik, investor cenderung mengalihkan dananya ke aset yang lebih aman—dan emas adalah salah satu pilihan utamanya.
Contohnya, pada masa pandemi COVID-19, kekhawatiran akan resesi global membuat permintaan emas melonjak drastis. Begitu pula dengan ketegangan geopolitik antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok, yang semakin memperkuat persepsi bahwa emas adalah aset pelindung nilai yang aman dari gejolak pasar.
2. Inflasi dan Penurunan Nilai Mata Uang
Inflasi yang tinggi secara langsung berdampak pada daya beli uang. Ketika nilai uang menurun karena inflasi, emas menjadi pilihan investasi yang menarik karena nilainya relatif stabil bahkan cenderung naik. Investor melihat emas sebagai pelindung kekayaan terhadap penurunan nilai mata uang fiat seperti dolar AS atau rupiah.
Pada 2024 dan awal 2025, banyak negara mengalami tekanan inflasi akibat kebijakan stimulus besar-besaran pasca pandemi dan konflik geopolitik yang mengganggu rantai pasokan global. Fenomena ini menyebabkan permintaan emas meningkat karena masyarakat dan investor mencari cara untuk menjaga nilai aset mereka.
3. Kebijakan Suku Bunga Bank Sentral
Kebijakan moneter dari bank sentral utama dunia, seperti Federal Reserve (The Fed) di Amerika Serikat, sangat memengaruhi harga emas. Ketika suku bunga rendah, biaya peluang untuk memegang emas menjadi lebih rendah, sehingga orang cenderung membeli emas. Sebaliknya, ketika suku bunga naik, emas bisa jadi kurang menarik karena tidak menghasilkan bunga atau dividen.
Namun, meski The Fed beberapa kali menaikkan suku bunga dalam upaya mengendalikan inflasi, harga emas tetap naik karena ekspektasi pasar bahwa suku bunga akan kembali turun dalam jangka menengah. Ketidakpastian mengenai arah kebijakan moneter juga mendorong investor untuk menyimpan emas sebagai bentuk perlindungan terhadap risiko pasar.
4. Permintaan Fisik dari Negara Berkembang
Selain faktor-faktor ekonomi makro, permintaan fisik emas dari negara-negara berkembang juga turut mendorong kenaikan harga. Negara seperti Tiongkok dan India merupakan dua konsumen emas terbesar di dunia, baik untuk keperluan perhiasan, investasi pribadi, maupun cadangan devisa negara.
Tradisi budaya di India yang kuat terhadap emas sebagai simbol kekayaan dan status, serta tren di Tiongkok yang mendorong diversifikasi aset pribadi ke bentuk fisik seperti emas, telah berkontribusi pada meningkatnya permintaan global. Selain itu, beberapa bank sentral di negara berkembang mulai meningkatkan cadangan emasnya untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.
5. Ketidakpastian Geopolitik dan Krisis Global
Selain faktor ekonomi, ketegangan politik dan krisis global juga turut mempercepat lonjakan harga emas. Konflik berskala besar seperti perang Rusia-Ukraina, ketegangan di Timur Tengah, atau potensi konflik di kawasan Asia-Pasifik, membuat investor global mencari perlindungan dengan membeli emas.
Emas tidak hanya menjadi pelindung nilai, tetapi juga dianggap sebagai alat lindung risiko (hedging) terhadap kemungkinan keruntuhan sistem keuangan atau krisis global. Dalam kondisi seperti ini, permintaan akan emas sebagai aset safe haven melonjak secara signifikan, yang pada akhirnya mendorong harga naik lebih tinggi lagi.
Kesimpulan
Naiknya harga emas bukanlah fenomena kebetulan. Ada berbagai faktor kuat yang mendorong pergerakan ini, mulai dari ketidakpastian ekonomi dan inflasi, hingga kebijakan bank sentral dan ketegangan geopolitik. Bagi investor, memahami faktor-faktor ini sangat penting dalam mengambil keputusan investasi yang cerdas.
Meskipun emas bukan satu-satunya instrumen investasi yang tersedia, daya tariknya sebagai penyimpan nilai jangka panjang tetap relevan di tengah dunia yang penuh dinamika. Dengan kondisi global yang masih penuh ketidakpastian, emas tampaknya akan tetap menjadi pilihan favorit para investor dalam waktu yang cukup lama.